Arakian dihikayatkan urang banyaklah ceritera chentanya yang hancur itu...
teruslah ia hidup tidak mati pon bukan...
seharian ia hanyalah melayan panasnya himar..
bersuka ria bergelak sorai disamping dayang durjana..
bagi mengubat luka hatinya...
hinggalah lupa ia akan Penciptanya....
Sementelah hari yg dilalui akan ia gerhana semuanya,
bangkitlah ia bertanya pada urang banyak akan untung nasibnya...
Maka berkatalah urang bnyak itu kepada ia lebih kurang begini bunyinya...
"Jgnlh dikenang akan harimu yg lepas itu...
kelak mengundang binasa hati...
terseksalah jiwa ajal jugalah padahnya..."
Maka tersedarlah ia akan khilafnya..
Dan berjanjilah ia kepada urang banyak itu..
lebih kurang begini bunyinya..
" maka hari ini bangkit lah aku...
dari bahana chenta perachun kalbu,
maka berjanjilah aku memulakan langkah hidupku yg baharu..."
Lalu bersenandunglah pula akan ia..
" chenta itu ibarat himar..
nyaris ku lemas di lautan cemar....
mengagungkan makhluk yang lemah hina....
lupa aku pada Pencipta..
sedang aku hanya hambaNya"
Sementelah itu bulan baik hari baik...
maka bersumpah lah ia...
melafaz janji dengan kata..
" Aku Taat pada Yang Satu..."
.:singa garang berhati kaca:.
gler la!!!! yg ni kool dok. serius yg ni best gler!!!!
ReplyDeleteok, dengan ini aku approve kau menjadi penulis skrip PGL 2 dan hikayat merong mahasuasa. terbaik der...
ReplyDeleteadalah diriwayatkn bahawa sang penulis bukanlah penulis yang dahulu itu... sang singa berhati kaca lah yang empunya cheritera.. maka enjoy sajelah cheritera ini selayaknye... hehe
ReplyDeletekadang2 kita terlalu mengagungkan si dia yg hanya lah insan biasa..sedangkan kita patut agungkan yg lebih agung : Pencipta si dia :)
ReplyDeleteadapun kita2 ini hanya sahaya... maka dgn izinNya jualah kita menapak dan bertatih di bumi ini.. =)
ReplyDelete